Kamis, 29 November 2012

PMR SMA NEGERI 1 PAGERBARANG MEMBUAT LUBANG RESAPAN BIOPORI


Proses membuat lubang biopori
SLAWI - Puluhan anggota Palang Merah Remaja (PMR) unit SMA Negeri 1 Pagerbarang, membuat lubang resapan biopori (LRB). Kegiatan itu adalah salah satu materi yang dipraktekkan secara langsung dalam latihan rutin bagi anggota PMR pada hari Selasa, 28 Nopember 2012.  Dalam kegiatan tersebut mampu membuat 100 lubang resapan biopori, dengan jarak antar lubang sekitar 1 meter.

Kepala SMA Negeri 1 Pagerbarang, Ahmad S.Pd melalui pembina PMR Lukman Hakim SAg menjelaskan, lubang resapan biopori  adalah lubang silindris yang dibuat ke dalam tanah secara vertikal dengan diameter 10 – 30 cm. Adapun kedalamannya sekitar 80 – 100 cm atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah. Selanjutnya lubang diisi sampah organik untuk mendorong terbentuknya biopori. Biopori adalah pori berbentuk liang (terowongan kecil) yang dibentuk oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman. Dengan asumsi setiap lubang dapat menampung 5 kg sampah organik, dan 5 liter air hujan, dan dalam kegiatan ini berhasil membuat 100 LRB,  itu artinya sama dengan mengolah 500 kg sampah organik menjadi kompos, serta meresapkan 500 liter air hujan ke dalam tanah.” Terangnya.
Kurang lebih 100 lubang terpenuhi

Dijelaskan Lukman, manfaat lubang resapan biopori antara lain untuk memelihara cadangan air tanah, mencegah terjadi keamblesan (subsidence) dan keretakan tanah, mengubah sampah organik menjadi kompos, meningkatkan kesuburan tanah, menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah, serta mengurangi banjir.
“Praktek membuat lubang resapan biopori ini merupakan salah satu contoh dari materi  upaya pengurangan resiko bencana banjir. Hal ini sejalan dengan program SMA Negeri 1 Pagerbarang menuju sekolah siaga bencana. Sesuai surat edaran Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 70a/MPN/SE/2010 perihal Pengarusutamaan Pengurangan Resiko Bencana di Sekolah,”cetusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar