Lomba Aksi Remaja

Dalam Rangka HUT Palang Merah Sedunia Th. 2012.

PMI tangani bencana

Relawan PMI tangani korban angin puting beliung.

Penanganan Bencana

Tangani korban banjir.

Bantuan untuk korban bencana

Untuk meringankan korban bencana, PMI menyalurkan bantuan.

Pelayanan Sosial

Relawan PMI Evakusi Korban hanyut.

Bantuan untuk korban bencana

PMI menyerahkan paket bantuan kebkaran.

Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan

Anggota Satpam dibekali ilmu Pertolongan Pertama.

Selasa, 23 Oktober 2012

Sibat Kedungkelor Petakan Daerah Rawan Bencana

Tim Sibat melakukan Data Marking penduduk
WARUREJA - Dalam Rangka Kesiapsiagaan Bencana dan Upaya Pengurangan Risiko Bencana, Relawan SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) Desa Kedungkelor Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal bersama PMI Kabupaten Tegal melakukan Pemetaan BKRK (Bahaya, Kerentanan, Risiko dan Kapasitas) Wilayah Desa Kedungkelor. Kegiatan yang didukung oleh Palang Merah Jerman ini dilaksanakan selama sembilan hari yakni tanggal 20 sampai dengan 31 Oktober 2012. Sebanyak 25 Relawan PMI terlibat dalam pemetaan tersebut, yaitu dari unsur Sibat Desa Kedungkelor, Korps sukarela PMI Kabupaten Tegal dan Mahasiswa Poltek CilacaWakil Ketua I Pengurus PMI Kabupaten Tegal, Drs H Sartono MM menjelaskan, tujuan diadakan Pemetaan di Wilayah Desa Kedungkelor Kecamatan Warureja adalah untuk mengidentifikasi tingkat kerawanan dan risiko bencana wilayah Desa Kedungkelor. “ Dengan melakukan Pemetaan Risiko beserta analisis terhadap bahaya, kerentanan, resiko dan kapasitas, diharapkan masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai Peta Bahaya, Resiko, Kerentanan dan Sumber Daya yang dimilikinya dalam upaya – upaya pengurangan risiko terhadap dampak bencana, serta dapat mengenal lebih dekat titik jalur evakuasi bila seandainya terjadi bencana,”jelasnya.
Kepala Desa Kedungkelor, Rita mengatakan, terkait dengan pemetaan bahaya, kerentanan bahaya bencana di Wilayahnya, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Relawan Sibat dan PMI Kabupaten Tegal. “Dengan adanya Peta Bahaya Kerentanan tersebut dapat menjadi acuan warga kami untuk melakukan langkah-langkah yang betul bila terjadi bencana sesungguhnya. Setidaknya dapat meminimalisir tingkat risiko akibat bencana,”terangnya.
Sementara itu Komandan Sibat Desa Kedungkelor, Tatang menuturkan, hasil analisa dari pemetaan yang dilakukan Sibat tersebut ditemukan bahwa Desa Kedungkelor adalah rawan Banjir dan angin putting beiung. Analisa tersebut didapat antara lain dari riwayat kejadian tahun 1988 pernah terjadi banjir besar yang mengakibatkan lumpuhnya jalur pantura dan tergenangnya pemukiman warga desa Kedungkelor. Selain dari riwayat kejadian, juga secara topografi wilayah Desa Kedungkelor wilayah terendah ketinggiannya sehingga rawan banjir, apalagi dilalui sungai besar yaitu sungai plawangan/medono dan sungai kalirambut. Untuk kerawanan selain banjir juga rawan angin putting beliung yang pernah terjadi pada tahun 2008 dan tahun 2011.

Sabtu, 13 Oktober 2012

SMA N 1 PAGERBARANG GELAR DONOR DARAH



PAGERBARANG – Puluhan siswa-siswi, guru dan karyawan SMA Negeri 1 Pagerbarang menyumbangkan darahnya melalui Kegiatan Donor Darah Siswa (DORAS), Sabtu (6/10) belum lama  ini. Dalam kegiatan tersebut berhasil terkumpul sebanyak 26 kantong darah.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pagerbarang Ahmad S.Pd melalui Pembina PMR Lukman Hakim SAg mengatakan, kegiatan  donor darah  yang berlabel Donor Darah Siswa itu dilaksanan rutin setiap tiga bulan sekali. Peserta donor berasal dari siswa-siswi, guru dan karyawan. “Khusus untuk calon donor dari siswa, diambil dari siswa kelas XI dan XII,”ungkapnya.
“Sebenarnya para calon donor banyak, namun karena faktor kesehatan dan fisik yang tidak mendukung hanya terkumpul 26 kantong darah,”imbuhnya.
Secara terpisah direktur Unit Donor Darah PMI Kabupaten Tegal, Hj Sumaryati Bimo mengatakan, hasil donor darah tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, namun darah tersebut terlebih dahulu diperiksa agar benar-benar terisolir dari penyakit, baru siap pakai. “Darah dari donor harus diperiksa terlebih dahulu dan bebas dari penyakit baru dapat didonorkan kepada pasien,”jelasnya.
Para pendonor yang telah diambil darahnya, seperti biasa mendapat menu tambahan dari PMI, seperti susu, telor dan pop mie agar kondisinya cepat pulih seperti semula.

Senin, 08 Oktober 2012

Sibat Desa Bumijawa Petakan Risiko Bencana

Bumijawa – Relawan Desa Bumijawa yang terwadah dalam Siaga Bencana Berbasis (Sibat) baru-baru ini memetakan Wilayah Desa Bumijawa sebagai daerah rawan bencana. Pelaksanaanya selama tiga belas hari, yakni dari tanggal 20 September hingga 2 Oktober 2012. Sebanyak 27 Relawan PMI yang terdiri dari KSR dan Sibat terlibat dalam pemetaan tersebut.

Koordinator Pemetaan, Sunarto menjelaskan, Pemetaan yang dilakukan oleh Sibat Desa Bumijawa meliputi pemetaan ancaman/bahaya, kerentanan, kapasitas dan risiko. “Data diperoleh dengan dua tahap kegiatan, meliputi VCA-PRA dan Tracking-Marking dengan alat GPS (Global Positioning System) yang merupakan alat pembuat lintasan dan penanda suatu lokasi yang berbasis satelit,”terangnya.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk metode VCA-PRA sibat melakukan analisa Kelender Musim dan Kegiatan Masyarakat, Analisa Riwayat Kejadian Bencana dan Penyakit, Analisa Transek Mapping, Analisa Jadwal dan Aktifitas Harian Masyarakat, Analisa diagaram kelembagaan , Analisa Perubahan Internal dan Eksternal pada Masyarakat, Analisa Rangking Kekayaan dan kesejahteraan masyarakat Desa Bumijawa. Sedang Tahap Tracking-Marking Sibat melakukan tracking batas wilayah, jalan raya, sungai, jalur air bersih, batas bahaya/ancaman, marking rumah rentan, marking manusia rentan (Bayi, Ibu hamil dan lansia), marking kapasitas dan jalur evakuasi “Data analisa dan data tracking-marking tersebut sebagai dasar untuk penilaian tingkat resiko dan ancaman,”paparnya.

Sementara itu, komandan Sibat, Edy Purwanto menambahkan, setelah melakukan kegiatan pemetaan langsung dilapangan dan dipadukan dengan analisa VCA-PRA, diidentifikasi Desa Bumijawa daerah rawan longsor, angin putting beliung dan kebakaran. “Untuk Wilayah RW 1 RT  1, Dukuh Sabrang merupakan rawan longsor dan angin putting beliung, RW 6 RT 5 dan 6 rawan longsor dan kebakaran, RW 7 Dukuh Germadang dan gupakan rawan longsor, sedang di RW 8 Dukuh Bawangan teridentifikasi rawan longsor dan angin putting beliung,”ungkapnya.





Pemetaan Bahaya, Kerentanan, Risiko dan Kapasitas (BKRK) yang dilaksanakan di Desa Bumijawa itu merupakan pemetaan kesekian kali dari Program Kesiapsiagaan Bencana Berbsis Masyarakat (KBBM), sebelumnya telah dilaksanakan pemetaan yang sama di Desa/Kecamatan Sigedong, Desa Danasari Kecamatan Bojong dan di Desa Kaligayam Kecamatan Margasari. Kegiatan Pemetaan BKRK tersebut didukung oleh Palang Merah Jerman (German Red Cross).

Rabu, 03 Oktober 2012

PMI Tak henti bantu korban bencana


 
BUMIJAWA – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal tak henti menyalurkan bantuan bagi warga korban bencana. Kali ini PMI memberikan bantuan kepada korban bencana kebakaran di Dukuh pring RT 07 RW 02, Desa Begawat Kecamatan Bumijawa, Selasa (2/10) kemarin. Barang bantuan berupa bahan pokok, family kit dan terpal diserahkan langsung oleh Sekretaris PMI Kabupaten Tegal, H Iman Sisworo SH dan diterimakan oleh pihak korban, Waenah (70) .

Sekretaris PMI Kabupaten Tegal, H Iman Sisworo SH, mengatakan, PMI akan selalu membantu masyarakat yang terkena dampak bencana, PMI akan merespon cepat bila ada bencana. “Dengan memobilisasi relawan yang ada, PMI akan selalu hadir ditengah masyarakat korban bencana,”jelasnya.

Salah satu anak korban, Muhaemin (35) mengungkapkan, pihaknya berterima kasih kepada PMI Kabupaten tegal yang telah tanggap dan langsung memberikan  bantuan. “Barang bantuan dari PMI sangat bermanfaat bagi kami. Terima kasih atas bantuannya,”ungkapnya.

Penyebab kebakarn dari Api Dapur

Diperoleh informasi dilapangan melalui Tim assesment PMI Kabupaten Tegal, penyebab kebakaran diperkirakan dari api dapur yang ditinggal pemiliknya, Waenah (70). Dia pergi untuk membuang hajat di sungai yang tidak jau dari rumahnya. “Ternyata api dapur masih nyala, api merambat ke kayu yang berada disamping dapur, api membesar dan akhirnya melalap rumah beserta isinya,”Terang Mashuri, petugas asesment PMI, ketika mewancarai anak korban, Muaemin.
Kebakaran yang menimpa rumah milik Waenah, janda (70) terjadi pada Sabtu pagi, pk. 09.30 WIB Akibat dari kebakaran itu korban mengalami kerugian kurang lebih Rp 30juta.