Selasa, 25 Desember 2012

Sibat Gelar Simulasi Tanggap Darurat Bencana

SLAWI - Dalam rangka memahami penanganan bencana di tingkatan Desa, Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Desa Kaligayam Kecamatan Margasari menggelar Sumulasi Tanggap Darurat Bencana, Senin (24/12) kemarin.
Simulasi diikuti oleh ratusan komunitas masyarakat yang terdiri dari warga Dusun Bendungan, Perangkat Desa, Ketua RT / RW, Karang Taruna, Linmas, PKK, Sibat Desa Kaligayam dan Relawan PMI Kabupaten Tegal dengan dukungan dari Palang Merah Jerman.
Kepala Desa Kaligayam, Amsori mengatakan, simulasi tanggap darurat bencana yang dilakukan adalah penanganan bencana banjir khususnya di Wilayah Dusun Bendungan RW 02 yang dipetakan sebagai daerah yang rawan banjir. "Sumber ancaman banjirnya dimunkinkan dari meluapnya sungai Pondoh dan sungai kumisik. Kalo hujan besar berturut-turut lebih dari dua hari diperkirakan banjir akan datang,"ungkapnya.

Lebih luas dijelaskan Amsori, dengan dilakukannya Simulasi Tanggap Darurat Bencana di Desanya, diharapkan masyarakat tahu harus berbuat apa bila terjadi bencana yang sesungguhnya. "Minimalnya masyarakat tahu arah jalur zona aman,"tegasnya.

Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuadji menjelaskan, tujuan diadakan simulasi penanganan bencana di Desa adalah dalam rangka Upaya Pengurangan Risiko bencana bagi daerah rawan bencana. "Masyarakat perlu pemahaman langkah-langkah yang benar untuk dilakukan, baik sebelum bencana maupun saat bencana terjadi."jelasnya.
Dijelaskan Bimo, Kegiatan Simulasi Tanggap Darurat bencana selain dilakukan di Desa Kaligayam, juga dilakukan oleh Komunitas Desa lain seperti Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa, Desa Danasari Kecamatan Bojong, Desa/Kecamatan Bumijawa dan Desa Kedungkelor Kecamatan Warurejo. "Mereka dalam melakukan simulasi berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat yang telah dibuat oleh Desanya. Disana diatur tentang peran dan tupoksinya dari komponen yang ada,"paparnya.

Prosedur Penanganan Bencana di Perdeskan

Untuk menguatkan dan melegalkan Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat yang dibuat oleh Komunitas Desa perlu dilakukan pengesahan dari Desa. Salah satu contohnya Desa Bumijawa, Kepala Desa merencanakan mengesahkan SOP dengan dibuatnya Perdes tentang SOP Tanggap darurat bencana. Sehingga dalam pelaksanaan tanggap darurat yang sesungguhnya, para pelaku tanggap darurat bisa melaksankan tugasnya dengan jelas dan terarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar