Kamis, 13 September 2012

Korban tertimbun batu galian mendapat tali asih dari PMI




“Sing sayang ya, karo anak bojo”
Demikian tutur Rohanah (33) istri Almarhum Pujosono, ketika mendapat kunjungan dari PMI Kabupaten Tegal, Rabu (12/9) kemarin. Dia mengungkapkan, sebelum suaminya meninggal, dia semapat mendapat firasat tidak enak, diantaranya dia  bermimpi rumahnya rame banyak tamu seperti ada hajatan. “Selain firasat itu, seminggu sebelum kejadian musibah tersebut, suamiku selalu berpesan, Sing sayang ya karo anak bojo,”tutur Rohanan sambil terbata-bata dihadapan ketua PMI Kabupaten Tegal.

 Almarhum Pujiono, merupakan satu diantara dua korban tewas akibat tertimbun batu galian di sungai Gintung, Desa Jembayat, Kecamatan Margasari yang terjadi pada Selasa (11/9) yang lalu. Dia meninggalkan satu istri dan dua anak yang masih kecil. Untuk menafkahkan keluargnya, Pujiono bekerja mencari batu dan pasir. Selain itu juga sebagai petani desa.
Korban lainnya, Rusmadi (42), dia meninggalkan satu istri dan enam anak. Kedua korban adalah warga Dukuh Randu, RW 04 Desa Danaraja Kecamatan Margasari.

Kepedulian PMI

Sebagai rasa kepedulian sosial, PMI Kabupaten Tegal pada Rabu pagi (12/9) memberikan tali asih kepada keluarga korban musibah tertimbun batu galian. Bentuk tali asihnya berupa penyerahan bantuan sembako, snak dan uang sebagai bumbu dapur.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr Bimo Bayuadji. “Bantuan yang sedikit ini mudah-mudahan bermanfaat untuk meringankan beban. Minimalnya dapat digunakan untuk tahlilan,”jelasnya.
Sementara itu, istri almarhum Pujiono, Rohanah mengatakan, dirinya berterima kasih atas kepedulian dari PMI. “Saya berterima kasih kepada PMI yang telah berkunjung dan memberikan tali asih,”ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar