Kamis, 01 Mei 2014

Siaga Gunung Slamet, PMI dirikan tenda pengungsian

Guna antisipasi terjadi erupsi gunung slamet yang berdampak adanya pengungsian besar-besaran, Kodim 0712 Tegal dan PMI Kabupaten Tegal dirikan Tenda Pengungsian di Wilayah Kecamatan Bojong dan Bumijawa, pada Kamis pagi (1 Mei 2014). Selain itu, Posko Induk terpadu penanggulangan erupsi gunung slamet juga diaktifkan setelah status Gunung Slamet dinaikan dari status waspada (level-II)menjadi Status Siaga (level-III) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung pada hari Rabu, 30 April 2014 pk. 10.00 WIB, kemarin.

“Ada   tiga titik  lokasi sebagai tempat pengungsian, yaitu Lapangan Desa Tuwel, Lapangan Desa Suniarsih dan Lapangan Desa Batumirah,”ungkap Mahmudin, Kepala Markas PMI disela-sela mendampingi pendirian tenda.

“Untuk titik pengungsian di lapangan Desa Batumirah disiapkan untuk pengungsi dari Dukuh Sawangan Desa Sigedong. Sedang Lapangan Suniarsih diperuntukan pengungsi dari Desa Dukuhtengah dan Kedawung. Sementara untuk Lapangan Desa Tuwel diperuntukan pengungsi dari Desa rembul dan Desa  Guci sekaligus sebagai Posko Induk Terpadu Tanggap Darurat Bencana erupsi gunung Slamet,”imbuhnya.
 
Sementara itu, guna mendukung operasi Penanganan erupsi gunung slamet, PMI Kabupaten Tegal telah menyiapkan personil Satgana dan Sibat yang siap diterjunkan ke lapangan. Mereka akan diterjunkan sebagai Tim Evakuasi, Tim Pertolongan pertama dan kegiatan lain yang akan mendukung jalannya tanggap darurat erupsi gunung slamet.

Selain itu, Posko di Markas PMI juga berjalan, berkoordinasi dengan posko pengamatan gunung slamet yang ada di pulosari pemalang dan mengaktifkan posko sibat yang ada di Dukuh Sawagan untuk mengetahui informasi perkembangan aktifitas gunung slamet.
 “Jarak Dukuh Sawangan dengan puncak gunung slamet hanya 6,5 km, sehingga saya bisa mengamati langsung perkembangan aktifitas gunung slamet,”jelas Lukman petugas posko sibat sawangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar