“Sing sayang ya, karo anak bojo”
Demikian tutur Rohanah (33) istri Almarhum Pujosono, ketika mendapat kunjungan dari PMI Kabupaten Tegal, Rabu (12/9) kemarin. Dia mengungkapkan, sebelum suaminya meninggal, dia semapat mendapat firasat tidak enak, diantaranya dia bermimpi rumahnya rame banyak tamu seperti ada hajatan. “Selain firasat itu, seminggu sebelum kejadian musibah tersebut, suamiku selalu berpesan, Sing sayang ya karo anak bojo,”tutur Rohanan sambil terbata-bata dihadapan ketua PMI Kabupaten Tegal.
Almarhum Pujiono, merupakan
satu diantara dua korban tewas akibat tertimbun batu galian di sungai Gintung,
Desa Jembayat, Kecamatan Margasari yang terjadi pada Selasa (11/9) yang lalu. Dia
meninggalkan satu istri dan dua anak yang masih kecil. Untuk menafkahkan
keluargnya, Pujiono bekerja mencari batu dan pasir. Selain itu juga sebagai
petani desa.
Korban lainnya, Rusmadi (42), dia meninggalkan satu istri
dan enam anak. Kedua korban adalah warga Dukuh Randu, RW 04 Desa Danaraja
Kecamatan Margasari.
Kepedulian PMI
Sebagai rasa kepedulian sosial, PMI Kabupaten Tegal pada
Rabu pagi (12/9) memberikan tali asih kepada keluarga korban musibah tertimbun
batu galian. Bentuk tali asihnya berupa penyerahan bantuan sembako, snak dan
uang sebagai bumbu dapur.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PMI
Kabupaten Tegal, dr Bimo Bayuadji. “Bantuan yang sedikit ini mudah-mudahan
bermanfaat untuk meringankan beban. Minimalnya dapat digunakan untuk tahlilan,”jelasnya.
Sementara itu, istri almarhum Pujiono, Rohanah mengatakan,
dirinya berterima kasih atas kepedulian dari PMI. “Saya berterima kasih kepada
PMI yang telah berkunjung dan memberikan tali asih,”ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar