SLAWI - Dalam rangka memahami penanganan
bencana di tingkatan Desa, Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Desa
Kaligayam Kecamatan Margasari menggelar Sumulasi Tanggap Darurat Bencana, Senin
(24/12) kemarin.
Simulasi diikuti oleh ratusan komunitas masyarakat
yang terdiri dari warga Dusun Bendungan, Perangkat Desa, Ketua RT / RW, Karang
Taruna, Linmas, PKK, Sibat Desa Kaligayam dan Relawan PMI Kabupaten Tegal
dengan dukungan dari Palang Merah Jerman.
Lebih luas dijelaskan Amsori, dengan
dilakukannya Simulasi Tanggap Darurat Bencana di Desanya, diharapkan masyarakat
tahu harus berbuat apa bila terjadi bencana yang sesungguhnya. "Minimalnya
masyarakat tahu arah jalur zona aman,"tegasnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuadji menjelaskan,
tujuan diadakan simulasi penanganan bencana di Desa adalah dalam rangka Upaya
Pengurangan Risiko bencana bagi daerah rawan bencana. "Masyarakat perlu
pemahaman langkah-langkah yang benar untuk dilakukan, baik sebelum bencana
maupun saat bencana terjadi."jelasnya.
Dijelaskan Bimo, Kegiatan Simulasi Tanggap Darurat bencana selain dilakukan
di Desa Kaligayam, juga dilakukan oleh Komunitas Desa lain seperti Desa
Sigedong Kecamatan Bumijawa, Desa Danasari Kecamatan Bojong, Desa/Kecamatan
Bumijawa dan Desa Kedungkelor Kecamatan Warurejo. "Mereka dalam melakukan simulasi
berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat yang telah
dibuat oleh Desanya. Disana diatur tentang peran dan tupoksinya dari komponen
yang ada,"paparnya.
Prosedur Penanganan Bencana di Perdeskan
Untuk menguatkan dan melegalkan Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap
darurat yang dibuat oleh Komunitas Desa perlu dilakukan pengesahan dari Desa.
Salah satu contohnya Desa Bumijawa, Kepala Desa merencanakan mengesahkan SOP
dengan dibuatnya Perdes tentang SOP Tanggap darurat bencana. Sehingga dalam
pelaksanaan tanggap darurat yang sesungguhnya, para pelaku tanggap darurat bisa
melaksankan tugasnya dengan jelas dan terarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar