Lomba Aksi Remaja

Dalam Rangka HUT Palang Merah Sedunia Th. 2012.

PMI tangani bencana

Relawan PMI tangani korban angin puting beliung.

Penanganan Bencana

Tangani korban banjir.

Bantuan untuk korban bencana

Untuk meringankan korban bencana, PMI menyalurkan bantuan.

Pelayanan Sosial

Relawan PMI Evakusi Korban hanyut.

Bantuan untuk korban bencana

PMI menyerahkan paket bantuan kebkaran.

Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan

Anggota Satpam dibekali ilmu Pertolongan Pertama.

Selasa, 14 Februari 2012

PMI Distribusi Bantuan Korban Banjir Sidaharja

SLAWI-Palang Merah Indonesia Kabupaten Tegal Minggu (12/2) kemarin membantu warga desa Sidoharjo Kecamatan Warurejo yang terkena banjir antara lain dengan membagikan kurang lebih 500 bungkus makanan siap saji. Sasaran bantuan difokuskan untuk masyarakat diwilayah yang terparah terendam banjir yaitu di RW 2,6 dan 7. Sedikitnya ada 160 KK terkena dampak banjir diwilayah itu.

Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr Bimo Bayuadji mengatakan, bantuan makanan siap saji dari PMI semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. " Berdasarkan hasil asesment dilapangan, mereka kebanyakan tidak bisa melakukan aktifitas di dapur karena perabotan banyak yang kotor dan kompor gas tak dapat digunakan. Oleh karenanya dengan adanya makanan siap saji, minimal dapat mengganjal perut agar tidak kosong," ungkapnya.

Ditambahkan dr Bimo, selain PMI menyiapkan makanan siap saji, juga PMI bersama Pemerintah Desa mendirikan Pos Dapur Umum yang ditempatkan di Rumah Kepala Desa Sidoharjo, sekaligus sebagai Posko Penanganan Bencana. Dapur Umum ditempatkan di rumah Kepala Desa dan sebagai koordinatornya ibu kepala Desa dibantu Tim Sibat Kedungkelor dan Relawan PMI. Sedangkan logistik bahan makanan selain dari Kepala Desa juga dari PMI.

Dari PMI menyiapkan 1 kwintal beras, 12 kg telor ayam dan 20 potong tempe. " Sedikitnya ada 800 nasi bungkus yang sudah didistribusikan ke masyarakat dari siang hingga malam hari," terangnya.


Kepala Desa Sidoharjo Sumaryo mengatakan, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada PMI yang telah membantu menangani banjir di Desanya. "Kami menyampaikan terima kasih atas kepedulian PMI yang telah mengirimkan Relawan dan mengirimkan logistik bahan makanan. Semoga bantuan tersebut dapat bermafaat,"ungkapnya.


Sebagaimana diberitakan, Sedikitnya ada 600 rumah di Desa Sidoharjo dan Desa Jatimulya di Kecamatan Surodadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, terendam banjir, Minggu (12/2/2012). Banjir juga menggenangi ratusan hektar sawah yang ditanami bawang merah, padi, cabai, dan melati.

Banjir di wilayah pinggiran jalur pantura tersebut terjadi akibat luapan Sungai Cacaban.

Senin, 06 Februari 2012

Puting Beliung terjang Sigedong, PMI Terjunkan Relawan

Relawan PMI membersihkan material bekas bangunan yg roboh
SLAWI - Bencana angin puting beliung memporak-porandakan rumah warga di RT 1, 2, 3, dan 4 RW 3 Dukuh Kalipedes Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa. Sedikitnya 29 rumah warga rusak, yang terdiri dari 6 rusak berat, 7 rusak sedang, dan 16 rusak ringan.
Saat ini, warga yang mengalami kerusakan ringan dan sedang masih menunggu bantuan dari donatur untuk memperbaiki rumahnya yang rusak. Kebutuhan yang cukup mendesak, karena saat ini tengah musim penghujan, adalah kebutuhan untuk perbaikan atap. Karena jika dibiarkan dan hujan turun, air hujan bisa mebanjiri rumahnya yang atapnya terbuka. Selain material seng dan asbes, warga juga membutuhkan kayu dan paku.
Sedangkan uluran tenaga relawan sudah datang ke lokasi bencana dan siap membantu warga dalam memperbaiki rumah tinggalnya yang rusak. Mereka terdiri dari tim Sibat, SAR Daerah, Galas, Tagana, Muspika Kecamatan Bumijawa termasuk PMI kecamatan, Koramil, dan Polsek Bumijawa serta warga di sekitar lokasi bencana. Bagi warga yang tergolong mampu, bisa langsung membeli material yang dibutuhkan. Namun bagi yang tidak mampu, masih menunggu bantuan.
“Kami kasihan melihat warga yang tidak mampu dan kesulitan membeli material. Untuk sementara warga dan desa mendukung untuk kepentingan ini,” kata Kades Sigedong, Suwondo, kemarin.
Kebutuhan yang mendesak itu, untuk memperbaiki 23 rumah yang mengalami rusak sedang dan ringan. Selain itu, ada satu SD dan MTs yang juga mengalami rusak ringan karena sebagian atap bangunan diterbangkan angin. Meski demikian, untuk dua gedung sarana pendidikan itu masih bisa dipergunakan untuk proses belajar mengajar.
Yang terpenting untuk segera diperbaiki adalah rumah warga yang kesehariannya untuk tempat tinggal. Apalagi jika rumah mereka hanya satu-satunya sebagai tempat berteduh. Pihak BPBD sendiri baru sebatas melakukan pendataan dan terkait dengan pengucuran bantuan, harus menunggu proses lebih lanjut.
“Kebutuhan ini cukup mendesak bagi warga, khususnya yang tidak mampu,” ujar Suwondo.
Disisi lain, warga dan relawan yang membantu korban bencana terpaksa mencari material seadanya untuk antisipasi memperbaiki kerusakan. Mereka memanfaatkan puing-puing seng yang masih bisa dimanfaatkan untuk menutup atap rumah warga yang terbuka.
Sementara rumah warga yang mengalami rusak berat, belum sempat diperbaiki. Karena, hal ini sesuai anjuran Camat Bumijawa agar menungu untuk didata dari pihak BPBD Kabupaten Tegal terlebih dahulu. “Kami menerjunkan puluhan personil relawan untuk membantu warga,” kata Ketua tim Sibat Desa Sigedong, Surono, di lokasi bencana kemarin.
Sedang pemerintah desa dan kecamatan saat dihari yang sama segera melaporkan kejadian itu ke pihak instansi terkait di Pemkab Tegal. Dengan harapan, warga yang terkena musibah bisa segera mendapatkan bantuan. Apalagi untuk bantuan material atap, yang dirasa mendesak dan harus segera diperbaiki guna mengantisipasi saat turun hujan.
Sibat dan Satgana PMI mmperbaiki Atap yg rusak parah

Sementara, sesuai rencana Ketua DPRD Kabupaten Tegal berserta sejumlah anggotanya bakal mengunjungi korban bencana di Dukuh Kalipedes Desa Sigedong itu. Yang pasti, saat ini sebagian warga masih diliputi rasa was-was jika suatu saat angin puting beliung kembali menerjang pemukiman mereka. Apalagi, kondisi cuaca ekstrim saat ini sangat memungkinkan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang. “Di Desa Sigedong sendiri menjadi daerah langganan diterjang angin. Baik puting beliung maupun angin kencang,” pungkas Suwondo. 

Puluhan Relawan PMI, Sibat dan Satgana dikerahkan

Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuaji, mengatakan, setelah PMI mendapat laporan dari Tim Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) Desa Sigedong, PMI  memerintahkan Sibat Desa sigedong untuk melakukan tindakan preventif untuk mengurangi resiko bencana.
Pagi harinya, Minggu (5/2), lanjut Bimo, PMI mengirimkan relawan tambahan yaitu Satgana (Satuan Penanganan Bencana) dengan jumlah 20 orang dan dibantu relawan Sibat Desa Bumijawa 9 orang. Sehingga, jumlah relawan yang diterjunkan untuk menangani bencana sebanyak 44 orang.
Selain dibantu tim Sibat dan Satgana, dibantu juga relawan SAR Daerah, Galas, Tagana, dan Muspika Kecamatan Bumijawa termasuk PMI kecamatan. Semuanya bahu-membahu membantu membersihkan puing-puing bekas kerusakan serta memperbaiki atap atau rumah warga yang rusak.
PMI disamping mengirimkan relawan, juga memberikan bantuan Terpolin atau kain terpal ukuran 4x6 meter sejumlah 5 lembar untuk dipasang sebagai pengganti atap rumah warga yang rusak atau hilang. Kemudian juga memberikan bantuan bahan makanan untuk semua orang yang terlibat dalam kerja bakti.
Relawan gabungan membantu membrsihkan lokasi bencana

Informasi yang diperoleh Radar, puting beliung yang menerjang Desa Sigedong tersebut mengakibatkan puluhan rumah warga rusak parah. Yakni 1 rumah roboh, 5 rusak parah, dan 23 rusak ringan.
Menurut Saidin (41), salah satu korban yangg rumahnya rusak, pada pukul 17.00 WIB saat hujan gerimis yang disertai kabut tebal, dia melihat angin gumpalan hitam besar tiba-tiba datang dari ujung Utara langsung menyapu rumahnya. Sehingga tembok rumahnya jebol. Angin tersebut kemudian bergerak ke Selatan, hingga memporak-porandakan sejumlah atap rumah warga.
Disisi lain Sunarto (31), yang rumahnya berada di bawah tebing, mengatakan, dia dan keluarga yang terdiri dari istri dan 2 anak, berada di dalam rumah. Saat kejadian, dia merasakan rumahnya bergetar hingga roboh dan atapnya terbawa angin hitam sampai puluhan meter ke atas tebing. Beruntung, dia dan keluarganya selamat. Sedang malam harinya setelah kejadian itu, listrik di Desa Sigedong padam. Namun pada pukul 22.00 WIB, listrik dapat menyala lagi setelah diperbaiki pihak PLN.

Jumat, 03 Februari 2012

MUKERKAB PMI, Munculkan Program Unggulan

Asisten II, Drs. Agus Subagyo membuka secara resmi Mukerkab PMI
MUSYAWARAH Kerja Cabang (Muskercab) PMI Kabupaten Tegal tahun 2012, yang bertempat di aula SMKN 1 Slawi, Kamis (2/2), memunculkan beberapa program kerja tahun 2012.
Muskercab diikuti oleh pengurus PMI Kabupaten Tegal, pengurus PMI Kecamatan, dan relawan PMI yang dibuka oleh Asisten II Setda Kabupaten Tegal Drs H Agus Subagyo MM.
Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuadji, menjelaskan, ada beberapa hal penting dan harus mendapatkan perhatian serius bagi pengurus PMI Kabupaten Tegal. Yakni rencana penambahan alat berupa Refrigator Centrifuge atau alat pembuatan komponen darah. Hal ini mengingat kebutuhan masyarakat akan komponen darah di Kabupaten Tegal berupa Trombosit dan PRC, cukup besar. Pengadaan alat tersebut harus direalisasikan walaupun memerlukan dana yang cukup besar. Bahkan, jika perlu mencari pinjaman kepada pihak ketiga.
“Sumber dana kita saat ini hanya berasal dari sumbangan masyarakat lewat kegiatan Bulan Dana PMI dan dari unit-unit usaha PMI saja. Sehingga kita akan melakukan efisiensi penggunaan anggaran dan mencoba membuka unit usaha baru berupa klinik PMI yang tahun 2012 ini akan mulai dirintis. Semoga pembelian alat baru yang memerlukan anggaran Rp 600 juta sampai Rp 700 juta itu, direalisasi,” jelasnya.
Program yang menjadi prioritas kedua, lanjut Bimo, adalah pembangunan gedung pelayanan PMI yang bertempat di sebelah Utara Pemda Kabupaten Tegal. Dijelaskannya, tanah yang telah dibeli PMI Kabupaten Tegal seluas 3.719 m2 pada pertengahan tahun ini akan dimulai pembangunannya. Selain itu juga program kesiapsiagaan bencana dan pengerahan donor darah sukarela, juga menjadi program–program yang serius dibicarakan oleh peserta.
Pelaksanaan Sidang Komisi

Ditambahkan, PMI didirikan bertujuan untuk meringankan penderitaan sesama manusia, apapun sebabnya dengan tidak membedakan golongan, bangsa, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjutnya, PMI melaksanakan berbagai kegiatan layanan. Salah satunya adalah Upaya Kesehatan Transfusi Darah. Dimana kegiatanya yaitu rekruitmen donor, seleksi donor, pengambilan darah, pemeriksaan uji saring darah, pembuatan komponen Dalam Muskercab PMI Kabupaten Tegal tersebut, mempunyai tiga agenda utama yaitu pertanggungjawaban pelaksanaan program kerja tahun sebelumnya, membahas program kerja PMI tahun yang akan datang, dan membahas hal-hal penting lainnya
Peserta Musyawarah Kerja PMI Kab. Tegal

Tim SIBAT dan SATGANA PMI Dikukuhkan

SLAWI - Sebanyak 121 anggota Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dan 30 anggota Satuan Penanganan Bencana (SATGANA) PMI Kabupaten Tegal baru-baru ini dikukuhkan  oleh Wakil Bupati Tegal melalui Asisten II, Drs H Agus Subagyo, Kamis (2/2) di halaman SMKN 1 Slawi.
Tim Sibat yang dikukuhkan berasal dari enam desa rawan bencana di Kabupaten Tegal, yakni Desa Sigedong, Desa Batumirah, Desa Bumijawa ketiganya berasal dari Kecamatan Bumijawa, Desa Danasari Bojong, Desa Kaligayam Margasari, dan Desa Kedungkelor Warureja. Sedangkan Tim Satgana berasal dari anggota Relawan Korps Sukarela (KSR) dan Tenaga Sukarela (TSR).
Sebelum dilantik, Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuaji melalui Wakil Ketua IV PMI Kabupaten Tegal, Drs H Zaenal Arifin, mejelaskan, tim Sibat ini adalah warga masyarakat yang menyatakan diri sebagai tim sukarela atau relawan PMI. "Mereka bersedia mendarmabaktikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memotivasi, menggerakan, dan memobilisasi masyarakat di lingkunganya agar mampu melakukan upaya kesiap-siagaan dan tanggap darurat bencana dalam kegiatan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (KBBM). Yakni pengurangan risiko terpadu berbasis masyarakat dengan memobilisasi dan melibatkan partisipasi masyarakat secara penuh. Sementara tim Satgana, adalah untuk melaksanakan pelayanan tanggap darurat",katanya.
  
Dikatakannya, tim Sibat adalah milik masyarakat, berasal dari masyarakat, dan bekerja untuk masyarakat. Kader tim Sibat tidak hanya berfungsi sebagai narasumber dalam pendampingan dan pembinaan KBBM di wilayahnya, tetapi juga dapat memainkan peran sebagai fasilitator, motivator, dinamisator, akselerator, dan motor pengerak dalam kegiatan-kegiatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana.
"Keberadaan tim Sibat dimaksudkan untuk membantu PMI dalam membina, memobilisasi masyarakat, mengarahkan kegiatan, monitoring dan supervisi, serta evaluasi kegiatan KBBM yang telah dilaksanakan," ungkapnya.
Sementara, Asisten II, Drs H Agus Subagyo, mengatakan, keberadaan tim Sibat dirasakan sangat tepat dalam kondisi yang terjadi akhir-akhir ini. Pihaknya berharap, tim Sibat dapat memberikan kontribusi yang besar bagi kepentingan kemanusiaan dan membantu mengatasi persoalan akibat bencana alam yang sering terjadi.

Secara terpisah, Kepala Markas PMI Kabupaten Tegal, Mahmudin menjelaskan, Program KBBM Sibat di enam desa daerah rawan bencana terselenggara atas dukungan dari Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Tengah dan Palang Merah Jerman dan kedepan program ini akan dikembangkan secara mandiri di desa lain yang rawan bencana sesuai dengan kemampuan PMI kabupaten Tegal.