Lomba Aksi Remaja

Dalam Rangka HUT Palang Merah Sedunia Th. 2012.

PMI tangani bencana

Relawan PMI tangani korban angin puting beliung.

Penanganan Bencana

Tangani korban banjir.

Bantuan untuk korban bencana

Untuk meringankan korban bencana, PMI menyalurkan bantuan.

Pelayanan Sosial

Relawan PMI Evakusi Korban hanyut.

Bantuan untuk korban bencana

PMI menyerahkan paket bantuan kebkaran.

Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan

Anggota Satpam dibekali ilmu Pertolongan Pertama.

Sabtu, 17 September 2011

Toko Sembako Pagongan Terbakar

SLAWI - 3 Toko di Pagongan, Kabupaten Tegal, tepatnya depan Makodim 0712 Tegal, jum'at pukul 23.30 WIB tadi terbakar. Kejadian tersebut membuat panik ratusan warga sekitar lokasi tersebut. Ratusan warga sekitar beramai-ramai bahu-membahu menyiramkan air untuk memadamkan si jago merah. 

Mobil pemadam Kabupaten Tegal itu pun datang beberapa menit setelah dihubungi. Dikarenakan api sangat besar, Pemadam kebakaran tetangga yaitu Kota Tegal dan Kabupaten Brebes pun didatangkan untuk ikut membantu memadamkan api. Ratusan personil dari Polres Tegal juga datang untuk mengamankan lokasi kejadian, termasuk Tim dari Kodim 0712 Tegal.


Selain itu, sebanyak 10 Relawan PMI Kabupaten Tegal yang mendengar kejadian tersebut langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk membantu memadamkan api dan sebagai Tim Pertolongan Pertama untuk siaga barang kali ada korban. Tim PMI tersebut dipimpin langsung oleh dr. H. Bimo Bayuadji, Ketua PMI Kabupaten Tegal.



Dari hasil Informasi yang dihimpun, Toko yang ludes terbakar adalah milik Sunjang penjual Sembako, H. Kapsin toko penjual waring dan 1 toko penjual jamu yang ditempati Buyung. Api juga melalap sebagian bangunan Pegadaian Pagongan, Dukuhturi. Diperoleh informasi, api berawal dari toko milik Sunjang, dikarenakan didalamya terdapat puluhan Drum Miyak sayur api semakin besar dan akhirnya menyambar toko milik H. Kapsin dan Buyung. Termasuk membakar 2 mobil milik Sunjang yang berada didalam toko tersebut.
 

Sekitar 3 jam api baru surut, namun demikian Tim Pemadam Kebakaran masih melakukan pemadaman. Diperkirakan kerugian ratusan juta rupiah.


Sunarto, Humas_pmikabtegal

Rabu, 14 September 2011

PMI EVAKUASI MAYAT TAK DIKENAL

SLAWI - Relawan PMI Kabupaten Tegal, Rabu (14/9) bersama SAR Polres Tegal mengevakuasi mayat tanpa identitas. Mayat ditemukan di pinggiran sungai gung kalibakung Kecamatan Balapulang.

Dari hasil informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, Mayat yang berjenis kelamin laki-laki tersebut diperkirakan berumur 40 tahun. Mayat ditemukan pertama kali oleh salah satu warga desa kalibakung bernama Iman (40) pada hari Selasa (13/9) jam 14.00 WIB. Didampingi anggota linmas dan seorang pemuda, informasi tersebut dilaporkan kepada Kepala Desa Kalibakung dan ditindak lanjuti lapor ke pihak berwenang.

Arif salah satu relawan PMI Kabupaten Tegal yang berada dilokasi mengatakan, mayat diperkirakan sudah meninggal beberapa hari yang lalu, wajah sudah tak dapat dikenali dan bau busuk mayat menyengat.

Setelah dilakukan identifikasi, akhirnya diputuskan mayat akan dikebumikan di Desa Kalibakung.

Lagi, Rumah Warga Terbakar

Relawan PMI saat menunjau Lokasi Kejadian
Api Tungku Sambar Gas Elpiji
 
MARGASARI - Musibah kebakaran rumah kembali menimpa warga di Kabupaten Tegal. Kali ini, naas dialami pasangan Daeri (58) dan istrinya Rastem Keto (56) warga RT 6 RW 2 Desa Prupuk Utara Kecamatan Margasari, Selasa (13/9) kemarin.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, diduga kebakaran bermula dari api didalam tungku rumah yang menyambar tabung gas. Akibatnya, terjadi ledakan kerasdan langsung menimbulkoan kobaran api yang melalap habis seisi bangunan dapur. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, meski korban mengalami kerugian yang ditaksir Rp 25 juta.

Kejadian bermula sekitar pukul Jam 09.00 WIB saat Rastem Keto yang dalam kesehariannya berjualan jagung rebus, bersiap menjajakan dagangannya di Stasiun  KA Prupuk Margasari. sebelumnya, Rastem sempat memasak menggunakan kayu bakar di dapurnya.
"Sebelum berjualan, api dapur bekas untuk memasak sudah saya dimatikan dengan air. Kemudian rumah saya tinggal pergi. Rumah sepi karena suami dan anak saya juga keluar rumah,"terang Rastem Keto usai kejadian.

Naa, api tungku yang semula dikira rastem sudah padam, ternyata masih nyala. Sesaat kemudian, sekitar pukul 11.30 WIB, terdengar ledakan dari dalam bangunan dapur yang sepi ditinggalkan pemiliknya.

Menurut keterangan salah seorang tetangga korban, Tarmini (33), dia sempet mendengar ledakan yang berasal dari rumah Rastem. Tidak berapa lama kemudian, kobakaran api keluar dari Dapur Rastem. Dapur Rumah habis terbakar beserta isinya. Sedang ruang tengah selamat, hanya bagian atap rumah rusak ringan.
"meliahat api, spontan puluhan warga langsung berbondong-bondong memadamkan api agar tidakmenjalar ke rumah tetangga. Sejam kemudian, apipun dapat dipadamkan,"terang Tarmini seperti ditirukan Untung, salah satu relawan PMI Kabupaten Tegal yang berada dilokasi kejadian.
Ditambahkan dia, pasangan korban memiliki 6 orang anak. Namun saat kejadian, rumah korban hanya dihuni 3 orang, yakni pasangan korban serta seorang anaknya. Sementara 5 anak korban lainya, tengah merantau keluar kota.

Ketua PMI Kab. Tegal, Bimo Bayreuth  menyerahkan bantuan
BANTUAN PMI
Kabar terjadinya musibah kebakaran rumah milik Daeri, yang dihuni 3 jiwa itu, sontak diterima ajran Tim PMI Kabupaten Tegal. Organisasi kemanusiaan itupun segera bergerak memberikan bantuan kepada korban musibah kebakaran.

Sekitar pukul 14.00 WIB dihari yang sama, tim PMI Kabupaten Tegal datang ke Lokasi Kejadian untukmemberikan bantuan. Sejumlah 6 relawan yang tergabung dalam Korps Sukarela (KSR) nampak ikut diterjunkan kelapangan. Mereka dipimpin langsung oleh Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr. H. Bimo Bayuadji..
"Adapun barang bantuan yang diberikan kepada korban antara lain paket sembako, hygienis kit dan terpolin," terang Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr.H. Bimo Bayuadji, melalui humasnya Sunarto.

Dijelaskan dia, sejumlah bantuan itu terdiri dari sembako berupa beras,mie instan, biskuit, kecapmanis, gula pasir, teh dan minyak goreng. serta Hygienis kit diantaranya sabun mandi, sabun cuci, shampo, pasta gigi, sikat gigi, handuk, sarung, lap makan, jerigen. Selain itu korban juga meneria terpolin untuk digunakan sebagi atap sementara dapur. Sumber : aan, Radar Tegal

Kamis, 08 September 2011

Korban Kebakaran Tinggal di Tenda Darurat


SEBANYAK 5 TENDA DARURAT PMI DIDIRIKAN DILOKASI KEBAKARAN
SLAWI – Korban kebakaran lima rumah di RT 3 RW 2 Desa Buniwah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat. Para Korban memasang tenda darurat itu di tengah puing-puing rumah mereka yang terbakar. Bantuan dari warga sekitar terus mengalir. Namun, hingga kemarin Pemkab Tegal belum memberikan bantuan terhadap korban kebakaran.
Seperti diberitakan, lima rumah milik warga Desa Buniwah terbakar akibat korsleting listrik, Senin (5/9). Lima rumah itu, yakni milik khamami (40) yang dihuni 3 orang, Suranto(50) ditempati 4 orang, Kadar(55) dihuni 5 orang, Suryat(60) ditinggali satu orang dan Muhyono(45) ditempati 5 orang. Kerusakan terparah terjadi di rumah Muhyono, dan kerugian yang ditimbulkan mencapai ratusan juta rupiah. Selain rumah dan perabotan lainnya, Muhyono juga kehilangan uang tunai Rp. 65 juta dan emas seberat 26 gram. “Saat ini korban menempati tenda darurat yang dibuatkan PMI di bekas lahan rumah masing-masing, “kata Kades Buniwah, Edi Martanto SIP, kemarin.
Dia menjelaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tegal telah meninjau lokasi. Namun, hingga kemarin belum ada bantuan dari Pemkab untuk korban. Terkecuali, bantuan dari PMI berupa tenda darurat, bahan makanan dan sejumlah keperluan lainnya. Bantuan juga terus mengalir dari warga sekitar.
Mitos
“informasinya, bantuan akan dimintakan ke Pemprov Jateng, karena jumlah yang terbakar lima rumah, “ terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, warga sekitar tidak bersedia memberikan tempat tinggal sementara bagi korban bencana. Ini dikarenakan sesuai dengan mitos di desa itu, bagi warga yang memberikan tumpangan akan ikut sial. Namun demikian, banyak warga yang telah membantu material untuk pendirian rumah korban tersebut. “Warga sebelumnya telah bergotong royong untuk membersihkan puing-puing kebakaran. Kami juga akan berupaya mengerahkan warga untuk kembali bergotong royong mendirikan rumah korban,” tandasnya. Kepala BPBD Pemkab Tegal Ir. Sudaryono menjelaskan, pihaknya telah cek lokasi dan mengumpulkan data korban kebakaran di desa Buniwah. Namun, demikian bantuan belum bisa diberikan. BPBD menunggu anggaran perubahan APBD 2011. “Dana reguler untuk korban bencana telah habis,” terangnya. (H64-74) Sumber : SUARA MERDEKA,  KAMIS, 8 SEPTEMBER 2011

PMI bantu 5 korban kebakaran Buniwah


Relawan PMI membersihkan lokasi kebakaran
BOJONG – Musibah Kebakaran yang menimpa 8 rumah warga di RT 3 RW 2 desa Buniwah, Kecamatan Bojong, memantik keprihatinan sejumlah pihak. Salah satunya muncul dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal.
Musibah yang terjadi Senin(5/9) kemarin sekitar pukul 11.00 WIB itu, mengakibatkan 5 rumah papan milik warga ludes rata dengan tanah serta 3 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan.
Adapun rumah yang ludes itu diantaranya milik Khamami (40) yang di huni 3 jiwa, Suranto (50) yang dihuni 4 orang, Kadar(55) yang dihuni 5 orang, Suryat(60) yang dihuni 1 orang, dan Muhyono (45) yang dihuni 5 orang. Diperkirakan kerugian yang diderita masing-masing rumah antara 40 juta sampai 50 juta. Kecuali rumah milik Muhyono (45), dengan tambahan kerugian berupa terbakarnya uang tunai Rp. 65 Juta dan emas 26 gram.
Kesimpulan sementara menyebutkan, musibah kebakaran diduga kuat berasal dari konsleting arus listrik yang berasal dari rumah milik Khamami. Percikan api kemudian membesar dan menghanguskan rumah warga di sekitarnya.
Kejadian itupun kemudian oleh Camat Bojong Drs. H. Imam Masykur MSi dilaporkan ke PMI Kabupaten Tegal. Laporan dari Camat Bojong yang juga Pengurus PMI Kabupaten Tegal itu, diterima oleh Kepala Markas PMI, Mahmudin.
Usai menerima laporan, PMI langsung bergerak ke lokasi kejadian kebakaran. Sebagian relawan yang sebelumnya telah berada di sekitar lokasi kejadian, sudah langsung membantu memadamkan api bersama warga. Relawan PMi yang berjumlah 25 orang itu, dipimpin langsung oleh Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuadji, yang juga ikut membantu membersihkan puing-puing bekas kebakaran.
memilah-milah Material bekas yg bisa digunakan kembali

Adapun Relawan PMI yang dilibatkan terdiri dari unsur KSR Unit Markas, Bumijawa dan relawan SIBAT Bumijawa. Selain membantu memadamkan api dan membersihkan puing-puing, para relawan PMI bersama warga juga membuat tenda darurat untuk tempat huni sementara bagi para korban.
Menurut Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuadji, langkah yang ditempuh PMI itu sebagai bentuk kepedulian terhadap musibah kebakaran.

Ketua PMI Kab. Tegal menyerahkan paket bantuan
 
Bantuan diserahkan oleh Ketua PMI Kabupaten Tegal yang di trima oleh ketua RT 03 RW 02 Desa Buniwah Kecamatan Bojong,Nuridin,Mewakili Korban musibah kebakaran “PMI Kabupaten Tegal menyerahkan bantuan berupa paket sembako, hygenis kit, alat kerja bakti berupa pacul dan sekop, serta terpal untuk membuat tenda untuk membuat tenda huni sementara bagi korban, terangnya.
Ditambahkan dr Bimo, pihaknya merasa prihatin atas musibah yang menimpa warga yang beberapa waktu lalu usai merayakan Hari raya Lebaran. “Kami turut prihatin dengan adanya musibah ini, semoga bagi warga korban dapat selalu tabah. Mudah-mudahan bantuan dari PMI ini dapat bermanfaat.” Harapnya.
Adapun bantuan yang diserahkan kepada masing-masing korban diantaranya paket sembako berisi beras, mie instan, biskuit, kecap manis, gula pasir, teh, minyak goreng, air mineral. Juga hgyienis kit yang terdiri dari sabun mandi, sabun cuci, shampoo, pasta gigi, sikat gigi, handuk, sarung, pembalut wanita, lap makan, dan jerigen air. Selain itu ada pula bantuan terpolin, cangkul, sekop, dan pakaian pantas pakai.

Rabu, 07 September 2011

“ PMI buka Tenda Ngaso Bareng “


Sekretariat Tenda Ngaso Bareng PMI
SLAWI – Palang Merah Indonesia Kabupaten Tegal sebagai unsur Operasi Ketupat Candi 2011, membuka tenda pelayanan bagi para pemudik. Program yang diberi label “Ngaso Bareng Bharagas Mania” itu digelar selama musim mudik lebaran 1432 H tahun 2011 di terminal bus slawi.

Ketua PMI Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuadji, menjelaskan, pihaknya sengaja membuka layanan bagi para pemudik tersebut. Layanan itu, baru kali pertama ini dilakukan. Pada musim Lebaran sebelumnya , pihaknya juga membuka layanan bagi para pemudik meski hanya sebatas layanan kesehatan.

“Untuk tahun ini, kami membuka pelayanan tenda bagi para pemudik. Tenda “Ngaso Bareng” ini terdiri beberapa tenda yang bisa dipakai istirahat para pemudik bermotor atau penumpang bus yang butuh istirahat menunggu jemputan,” jelasnya.

Ditambahkan dr Bimo, pihaknya tidak hanya menyediakan sarana tenda untuk beristirahat saja. Selain itu, PMI juga menyediakan hidangan dan minuman bagi pemudik yang beristirahat di tenda “Ngaso Bareng” itu.

“Kami juga menyediakan makanan dan minuman ala kadarnya bagi para pemudik yang tidak berpuasa karena sedang berpergian jauh,” terangnya. Adapun petugas yang dikerahkan untuk mendukung program “Ngaso Bareng” itu, lanjut dr Bimo, pihaknya mengerahkan sekitar 30 relawan PMI.
Tenaga relawan itu  dari unsur Korps Suka Rela. “Para relawan diterjunkan secara bergilir untuk melayani kegiatan ini, siang dan malam,” pungkasnya.

Pelayanan Pertolongan Pertama PMI

Selain mendirikan Pos Tenda Ngaso Bareng, PMI Kabupaten Tegal juga menyiagakan Pelayanan Pertolongan Pertama di tiga titik, yakni  Pos Terminal Bus Slawi, Markas PMI dan Pos Kalibakung yang rawan kecelakaan. Masing-masing Pos yang dilengkapi armada ambulan dan mobil Satgana serta tenaga relawan. Posko dibuka selama 12 hari atau sejak H-7 Lebaran yakni 24 Agustus 2011 hingga 5 September 2011.

Sunarto,selaku Kordinator Lapangan mengatakan, pendirian posko di tiga titik diharapkan bisa membantu pemudik yang akan pulang ke kampung halaman hingga musim arus balik usai Lebaran, baik pelayanan kesehatan maupun hanya sekedar beristirahat.

“ Sejumlah empat puluh lima relawan PMI dikerahkan untuk melayani masyarakat yang mudik lebaran, relawan tersebut disebar di tiga pos baik shif pagi maupun malam “ ungkapnya.
Petugas PMI mengevakuasi Korban Tabrak lari

Selama digelarnya Operasi Ketupat Candi 2011, sudah banyak pasien yang ditangani tim medis dariPMI Kabupaten Tegal. Beberapa kasus kecelakaan seperti pengendara sepeda motor disrempet kendaraan roda empat, tabrakan antar sepeda motor, mikromini nabrak pohon dan kasus kecelakaan lainnya.

PMI Bantu Korban Kebakaran Jatilawang


Ketua PMI Kab. Tegal menyerahkan Paket Bantuan
Musibah kebakaran yang menimpa warga desa jatilawang kecamatan Margasari, Sabtu (3/9) dinihari lalu.menuai perhatian dari PMI Kabupaten Tegal.Tak berselang lama,organisasi sosial kemanusiaan itu menyerahkan bantuan kepada korban

Peristiwa kebakaran menimpa rumah milik Darmo(55) warga Rt.02/Rw.09 desa jatilawang kecamatan margasari sabtu (3/9) dini hari sekitar pukul 02.0.10 WIB

Menurut Rani (18,seorang relawan PMI yang kebetulan tetangga korban,api di duga berasal dari konsleting listrik,dimana kabel kipas anginmeleleh dan menimbulkan percikan api. Percikan api tersebut kemudian membesar da membakar kayu usuk.Dalam waktu singkat si jago merah melalap habis atap rumah milik darmo.

“Kepanikan juga sempat terjadi di pagi buta itu.karena disaat yang sama listrik juga padam.tetapi masyarakat tetap bergotong royong sebisanya memadamkan api.”ungkap rani

Menurut Rani pemilik rumah sehari-harinya adalah wirausaha yang sukses di jakarta dan berhasil membangun rumah dengan bagus di desanya
“rumah ini dibangun dari hasil merantau dijakarta.darmo termasuksalah seorang warga yang sukses merantau kejakarta”.imbuh rani

Mendapat informasi adanya kejadian kebakaran rumah warga,membuat PMI kabupaten Tegal bertindak ceapat PMI pun kemudia mengirimkan 3 orang relawan yang di pimpin langsung oleh ketua PMI kabupaten Tegal dr.H Bimo Bayuadji
Ketiga orang relawan dan ketua PMI segera mendatangi lokasi kejadian siang harinya setelah melakukan pendataan PMI pun menyerah kan bantuan kepada korban kebakaran.Bantuan berupa bahan makanan,tikar,terpal(tarpoline) hygienis kit,dan kebutuhan hidup lainya.
Bantuan diserahkan langsung oleh ketua PMI Kabupaten Tegal, dr. H. Bimo Bayuadji yang didampingi 3 relawan PMI,diterima oleh Ny. Calem (51) dan Edi (20), istri dan anak Darmo.
“Bantuan ini kami serahkan sebagai bentuk kepedulian kepada korban. Memang nilainya tidak seberapa, tetapi minimal dapat dimanfaatkan untuk meringankan beban yang harus ditanggung korban,” ungkap dr. H. Bimo Bayuadji, saat ditemui usai penyerahan bantuan.
Dr. H. Bimo pun berharap, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh korban. “Meski untuk sementara, tetapi kami harap bantuan ini dapat bermanfaat,” ujarnya.
Hingga usai penyerahan bantuan, korban dan keluarganya nampak masih syok atas musibah kebakaran yang menimpa mereka.

PMI Bantu Korban Kebakaran Suradadi

Staf PB PMI Kab. Tegal menyerahkan paket bantuan
SURADADI – Musibah kebakaran yang menghanguskan seisi rumah Suharjo (49) warga RT 01 RW V Desa Harjosari Kecamatan Suradadi, Kamis (18/8) kemarin sekitar pukul 08.30 WIB, memantik keprihatinan tersendiri.
Rumah yang luluh lantak dilalap si jago merah itu juga dihuni istri Suharjo Aisah (45) dan 2 orang anaknya yakni Purhaningsih (18) dan Nungky Susilowati (8). Sementara seorang anaknya lagi, Jaidi (20) tidak berada di tempat karena sedang bekerja sebagai TKI (pelayaran).
PMI Markas Cabang Kabupaten Tegal sebagai lembaga sosial kemanusiaan pun tidak ketinggalan turut serta membantu meringankan korban. Tak berselang lama setelah kejadian, sejumlah petugas PMI Markas Cabang Kabupaten Tegal datang ke lokasi kejadian dengan membawa sejumlah bantuan.
“Begitu mendapat laporan kejadian kebakaran ini, PMI langsung menyiagakan relawannya untuk terjun ke lokasi. Tim PMI yang berjumlah 5 orang relawan, dipimpin langsung oleh dr H Bimo Bayuadji (Ketua PMI Cabang Kabupaten Tegal). Pada kesempatan itu, PMI memberikan bantuan kepada keluarga korban berupa paket sembako dan family kit,” terang Humas PMI Markas Cabang Kabupaten Tegal, Sunarto.
Adapun paket bantuan sembako, lanjut Sunarto, terdiri dari 25 Kg beras, mie instant, gula pasir (2 Kg), teh, biscuit, kecap manis, dan 1 liter minyak goreng.
“Adapun untuk bantuan family kit berupa perlengkapan untuk kebutuhan sehari-hari. Diantaranya sabun mandi, sabun cuci, shampoo, pasta gigi, sikat gigi, handuk, piring, gelas, sendok makan, serbet atau lap makan, sarung tenun, pembalut wanita, dan 1 lembar terpal ukuran 4x6 meter,” urai Sunarto.
Istri Suharjo, Aisah, nampak terharu dan menangis saat menerima bantuan dari PMI Kabupaten Tegal. ‘Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih,” ujarnya dengan terbata-bata.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Tegal Dr H Bimo Bayuadji saat ditemui usai penyerahan bantuan, meminta agar bantuan tidak hanya dinilai dari isinya saja. Karena pemberian bantuan itu merupakan wujud kepedulian PMI untuk membantu sesame yang terkena musibah.
"Bantuan ini jangan dipandang dari nilainya, tetapi adalah rasa kepedulian PMI untuk membantu para korban bencana,” pintanya.
Secara terpisah, Kades Harjosari Kecamatan Suradadi, Warsono, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada PMI Kabupaten Tegal. Karena menurutnya, PMI dengan cepat dan tanggap ikut peduli membantu kepada korban.
Hadir pada kesempatan tersebut, selain relawan PMI, hadir pula unsur BPBD Kabupaten Tegal melalui Kasubid pencegahan Yulianto, serta Bagian Kesra Setda Kabupaten Tegal melalui stafnya Fauzi Bowo. Sejumlah unsur instansi tersebut juga ikut membantu memberikan bantuan berupa seperangkat perabotan alat dapur dan pakaian jadi. (aan, Radar Slawi)