Lomba Aksi Remaja

Dalam Rangka HUT Palang Merah Sedunia Th. 2012.

PMI tangani bencana

Relawan PMI tangani korban angin puting beliung.

Penanganan Bencana

Tangani korban banjir.

Bantuan untuk korban bencana

Untuk meringankan korban bencana, PMI menyalurkan bantuan.

Pelayanan Sosial

Relawan PMI Evakusi Korban hanyut.

Bantuan untuk korban bencana

PMI menyerahkan paket bantuan kebkaran.

Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan

Anggota Satpam dibekali ilmu Pertolongan Pertama.

Selasa, 14 April 2009

KSR PMI Programkan Pelatihan Sibat

* Dari Raker KSR PMI Cabang Kabupaten Tegal

KORPS Suka Rela (KSR) PMI Cabang Kabupaten Tegal merencakan program Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Program tersebut diwujudkan dalam bentuk pelatihan penaggulangan bencana serta kesiagaan menghadapi bencana alam. Program ini terutama ditujukan bagi warga yang tinggal di sejumlah lokasi yang rawan terjadinya bencana alam.

Hal ini terungkap saat digelar Rapat Kerja (raker) KSR PMI Cabang kabupaten Tegal, baru-baru ini. Selain membahas program Sibat, KSR juga membahas sejumlah program kerja lainnya yang akan dilaksanakan dalam tahun 2009 ini. Raker diikuti sejumlah pengurus KSR dan pengurus PMI Cabang Kabupaten Tegal.

Menurut Mashuri, salah seorang pengurus KSR PMI Cabang Kabupaten Tegal, rencana pelatihan program Sibat akan digelar antara lain di Desa Batumirah Kecamatan Bumijawa. Pasalnya, daerah ini dinilai sebagai daerah yang rawan terjadinya bencana tanah longsor.

''Untuk program Sibat, warga akan dilatih menghadapi keadaan bencana. Baik sebelumnya, saat bencana, maupun paska terjadinya bencana,'' terangnya.

Dalam raker ini, KSR juga membicarakan agenda rencana rekruitmen anggota, yang lebih diutamakan pada anggota PMI yang masih berstatus sebagai siswa yang duduk di kelas XII SMA/SMK/MA.

Kami juga berencana merekrut calon anggota KSR. terutama dari anggota PMR golongan Wira yang masih duduk di kelas 3 SMA/SMK/MA. Diharapkan nantinya, setelah lulus mereka mau aktif menjadi anggota KSR,'' terangnya.

Seksi Diklat PMI Cabang Kabupaten Tegal, Mahmudin, menyatakan, raker KSR ini terutama bertujuan untuk merumuskan program kerja tahunan yang akan dilaksanakan oleh pengurus KSR PMI Cabang Kabupateh Tegal. Dengan adanya perencanaan yang matang agar kinerja KSR dapat terencana dengan baik.

''Raker ini untuk merumuskan rencana kerja KSR selama tahun 2009. Ini merupakan agenda rutin yang harus dilaksanakan sebagai bagian dario perencanaan kerja KSR,'' ujarnya.

Raker KSR PMI Cabang Kabupaten Tegal juga dihadiri sejumlah utusan dari KSR unit Banjaran dan unit Stikes Bhamada Slawi.

PMI BANTU KORBAN KEBAKARAN

SLAWI PERISTIWA kebakaran yang menghanguskan sebuah rumah milik warga di RT 06 RW 05 Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal, senin (6/4) lalu, mendapatkan perhatian dari Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Tegal.

Demi meringankan beban penderitaan korban kebakaran, hari itu juga PMI Cabang Kabupaten Tegal menyerahkan bantuan berupa 3 buah paket sembako serta seragam dan alat tulis sekolah. Bantuan diserahkan secara langsung oleh Ketua PMI Cabang Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuadji kepada korban kebakaran, disaksikan Kades dan Aparat Desa Dukuhwringin.

PMI Cabang Kabupaten Tegal menyerahkan bantuan berupa 3 buah paket sembako yang masing-masing paket sembako berisi beras (20 Kg), gula pasir (2 Kg), the (2 pak), Minyak Goreng (1 Kg), Kecap Manis (1 Kg), Mie Instan (1 dus), dan Higienis kit (1 buah). Selain itu, PMI Cabang Kabupaten Tegal juga menyerahkan 1 buah paket yang berisikan 2 stel seragam sekolah, tas dan alat tulis sekolah.
Bantuan diterima oleh 3 orang Kepala Keluarga (KK) korban kebakaran yang terdiri dari Suniti (50), Muamar (27) dan Kuswoyo (35).

Dalam kesempatan tersebut, Kades Dukuhwringin, Sutigjo, yang turut mendampingi dalam peyerahan bantuan menyampaikan ucapan terima kasih kepada PMI Cabang Kabupaten Tegal yang telah peduli dengan penderitaan warganya yang menjadi korban kebakaran rumah.

“Kami sangat berterima kasih kepada PMI yang cepat tanggap membantu warga yang menjadi korban kebakaran,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PMI Cabang Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuadji usai menyerahkan bantuan mengungkapkan, penyerahan bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian PMI terhadap penderitaan sesama, yang menjadi korban kebakaran.
“Bantuan ini juga berasal dari dana yang dihimpun oleh masyarakat melalui kegiatan Bulan Dana PMI,” ujarnya.

Musibah kebakaran yang menimpa rumah warga yang tinggal di RT 06 RW 05 Desa Dukuhwringin terjadi senin(6/4) lalu, sekitar pukul 06.00 WIB. Api membakar habis rumah beserta isinya yang ditinggali 3 kk atau 8 jiwa. Kejadian diduga bermula dari percikan api yang berasal dari kompor, yang menyambar bensin. Kebetulan rumah korban juga dijadikan sebagai tempat menjual bensin. Beruntung tidak terdapat korban jiwa dalam musibah tersebut. Meskipun demikian, diperkirakan kerugian mencapai lebih kurang Rp 100 juta.

PMI Rintis Usaha Konveksi

* Bangkitkan Kemandirian KSR

PALANG MERAH INDONESIA Cabang Kabupaten Tegal sebulan yang lalu merintis usaha konveksi. Hal ini untuk membangkitkan dan memberdayakan tenaga Korps Suka Rela (KSR) yang dimiliki. Usaha ini juga sebagai bentuk kepedulian PMI terhadap kiprah KSR, yang selama ini telah banyak mencurahkan tenaganya untuk membantu sesama.

Menurut Kepala Markas PMI cabang Kabupaten Tegal, Mahmudin, perintisan usaha, yang kemudian diberi label ''volunteer'' itu, bermula dari keprihatinan terhadap kondisi anggota KSR PMI. Pasalnya, PMI cabang selalu membutuhkan tenaga KSR PMI, terutama saat melaksanakan aksi kemanusiaan. Sehingga untuk lebih mengoptimalkan anggota KSR, dibutuhkan sebuah sarana usaha, demi menunjang kebutuhan hidup anggota KSR tersebut.

''Jadi PMI tidak hanya menggunakan tenaga anggota KSR saja. Tapi kita juga perlu memikirkan kebutuhan ekonomi mereka,'' ujarnya.

Dijelaskan Mahmudin, untuk merealisasikan usaha konveksi tersebut, PMI cabang Kabupaten Tegal membantu dari segi permodalan. Besarnya dana yang diberikan sejumlah Rp 31 Juta. Bantuan dana ini, Rp 16 juta diantaranya untuk pembelian peralatan dan sisanya sebesar Rp 15 Juta dipergunakan sebagai modal awal.

''Untuk alat, sudah dibeli dan dipasang. Sementara dana sisanya untuk modal awal pembelian bahan baku. Sekarang ini kami sudah siap beroperasi,'' terangnya.

mahmudin menambahkan, ke depan diharapkan rintisan usaha tersebut dapat berkembang lebih besar lagi. Sehingga nantinya mampu memberikan kesejahteraan bagi anggota KSR. Termasuk juga untuk membantu kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan PMI cabang.

''Nantinya kalau sudah besar, kami ingin agar setiap anggota KSR bisa direkrut sebagai pegawai di markas. Untuk honornya, bisa diambilkan dari keuntungan dari usaha ini,'' imbuhnya.

Salah seorang anggota KSR yang juga menjadi salah satu pengelola usaha konveksi, Mashuri, mengaku merasa tertantang dengan ide perintisan usaha kemandirian tersebut. Dia berjanji akan berusaha semaksimal mungkin mengelola unit usaha konveksi itu agar memiliki keuntungan yang semakin besar.

''Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan usaha ini. Toh tujuannnya juga untuk kemandirian anggota KSR,'' ujarnya.

Sementara itu, Ketua PMI cabang Kabupaten Tegal dr H Bimo Bayu Adjie mengaku sangat mendukung ide pengelolaan usaha konveksi tersebut. Menurutnya, adanya pengelolaan usaha itu dapat mendidik kemandirian dan tanggung jawab anggota KSR.

''Kami sangat menyambut baik ide pengelolaan usaha konveksi ini. PMI akan mendukung semaksimal mungkin,'' ujarnya.

Untuk sementara pengelola usaha konveksi diserahkan kepada 4 orang anggota KSR. Ke-4 anggota KSR tersebut dipilih karena kesanggupannya untuk mengelola sepenuhnya rintisan usaha konveksi tersebut. Diharapkan rintisan usaha kemandirian ini dapat dijadikan teladan bagi institusi maupun organisasi massa lainnya.

KEPENGURUSAN KSR TERBENTUK

SLAWIKepengurusan KSR PMI Cabang Kabupaten Tegal, Kamis (26/3) lalu akhirnya terbentuk. Pembentukan ini menyusul vakumnya kepengurusan dalam kurun waktu 4 tahun belakangan. Dengan terbentuknya kepengurusan, diharapkan nantinya dapat menjalnkan roda organisasi KSR PMI Cabang Kabupaten Tegal. Seksi Diklat PMI Cabang Kabupaten Tegal,mahmudin mengungkapkan, pembentukan Kepengurusan KSR dalam rangka penataan Organisasi. Untuk Kepengurusan kali ini, lanjutnya, memiliki masa jabatan 2 tahun.

“Pembentukan ini terutama untuk penataan, setelah lebih kurang 4 tahun vakum. Dengan adanya kepengurusan, diharapkan roda organisasi KSR dapat lebih tertata dan terprogram dengan baik,” terangnya.

Ditambahkan Mahmudin, kepengurusan KSR ini akan merumuskan secara terinci tentang teknis perekrutan anggota baru. Sehingga nantinya, anggota KSR tidak hanya dipergunakan tenaga dan keahliannya saja. Namun juga dipikirkan untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari.

”Kami sedang mencari formulasi yang tepat dalam perekrutan anggota KSR. Sehingga nantinya diharapkan anggota KSR akan merasa diwongke,” imbuhnya.

PMR SMKN 1 Slawi Rebut Juara Umum ke-2
















* Dari Lomba PMR Wira se-Jateng – DIY

KELOMPOK Palang Merah Remaja (PMR) Wira SMKN 1 Slawi berhasil merebut Juara Umum ke-2 dalam lomba PMR Wira se-Jateng – DIY. Kejuaraan diselenggarakan selama 3 hari, dari tanggal 13 – 15 Februari 2009 di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines). Kejuaraan digelar sebagai rangakaian acara Henry Dunnant Competion. Kegiatan Henry Dunnant Competion itu sendiri mengambil tema ‘’Gerak, aksi, dan Kompetisi’’.

Dalam kejuaraan tersebut PMI cabang kabupaten mengirimkan 2 kontingen PMR Wira. Kontingen terdiri dari 1 regu PMR Wira dari kelompok SMAN 1 Slawi, dan 1 regu PMR Wira dari kelompok SMKN 1 Slawi. Masing-masing kelompok beranggotakan 9 siswa.

Menurut Budi Martono, salah satu Pelatih PMR, dalam kejuaraan tersebut tim PMR Wira SMKN 1 Slawi selain berhasil merebut trophy Juara Umum ke-2, juga berhasil merebut 4 trophy lainnya. Keempat trophy itu terdiri dari Juara 3 lomba Perawatan Keluarga, Juara 2 lomba Poster, Juara 3 lomba Pentas Seni, dan Juara 1 Lomba Cerdas Cermat (LCC). Sementara, kelompok PMR Wira SMAN 1 Slawi berhasil merebut 2 trophy yang meliputi Juara 2 LCC dan Juara 2 lomba Pentas Seni.

‘’Karena merebut 4 trophy kejuaraan, maka kelompok PMR Wira SMKN 1 slawi berhak menduduki Juara Umum 2,’’ ujarnya.

Diterangkan Budi Martono, keberangkatan utusan PMR Wira Kabupaten Tegal itu sebelumnya didahului dengan pelatihan selama 2 minggu. Puncaknya, 3 hari menjelang keberangkatan, diadakan pemusatan latihan kepada seluruh anggota tim.

‘’Tiga hari sebelum diberangkatkan, kami mengadakan pemusatan latihan selama dua hari. Pemusatan latihan kami adakan di markas PMI cabang Kabupaten Tegal,’’ imbuhnya.

Keberangkatan tim ke Semarang beberapa waktu lalu dilepas oleh Sekretaris PMI cabang Tegal, Tjipto, dengan upacara sederhana di halaman markas PMi cabang Kabupaten Tegal.

(Tim PMR Wira SMK N 1 Slawi bersama Pembina PMR,
membawa pulang 4 buah Tropy).

257 Siswa Ikuti Pengukuhan PMR Madya se-Kabupaten Tegal

LEBAKSIU – Sebanyak 257 siswa SMP/MTs se-Kabupaten Tegal, Minggu (8/3) lalu, mengikuti kegiatan pengukuhan PMR Madya. Kegiatan dipusatkan di lapangan Desa Lebaksiu Kidul Kecamatan Lebaksiu. Kegiatan dibuka pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB dan berakhir sore harinya sekitar pukul 15.00 WIB.

Dalam kegiatan tersebut, setiap sekolah mengirimkan antara 30 – 40 siswanya. Siswa kemudian dibagi menjadi 3 kelompok, dengan bentuk kegiatan yang berbeda satu dengan lainnya. Peserta yang tergabung dalam kelompok A, mendapatkan materi tentang prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Untuk kelompok B, siswa mendapatkan materi kepemimpinan, yang disajikan dalam bentuk permainan out bond. Sementara untuk kelompok C, peserta mendapatkan materi tentang Gerakan Kepalangmerahan.
Dibaginya siswa peserta ke dalam 3 kelompok kegiatan yang berbeda, menurut staf PMI cabang Kabupaten Tegal, Mahmudin agar saat kembali ke sekolah masing-masing, peserta dapat saling bertukar informasi dan ilmu yang didapat. Termasuk pula terkait dengan efektifitas penyelenggaraan serta ketersediaan alokasi waktu yang terbatas.

‘’Cara ini kami tempuh untuk lebih mengefektifkan waktu. Karena materi yang harus disampaikan banyak, sementara waktu yang tersedia sangat terbatas,’’ terangnya.

Seluruh peserta nampak antusias dalam mengikuti setiap kegiatan yang disajikan. Pada penghujung acara, peserta dikukuhkan dengan upacara sederhana yang dipimpin oleh salah satu pelatih PMI cabang Kabupaten Tegal, Drs Hernan.

Dalam amanatnya, Drs Hernan berpesan agar seluruh peserta tetap menyadari kewajiban sebagai pelajar. Sehingga diharapkan, kewajiban belajar tidak terganggu oleh kegiatan ekstra kulikuler, seperti halnya PMR.

‘’Kegiatan ekstrakulikuler adalah hal penting, tapi kewajiban belajar juga penting. Jadi, jangan sampai melupakan kewajiban sebagai seorang siswa, yaitu belajar,’’ himbaunya.

Pengukuhan peserta ditandai dengan penyematan badge PMR Madya. Penyematan dilakukan secara simbolis oleh Drs Hernan kepada 2 orang perwakilan peserta.

(Peserta Pengukuhan sedang menerima
Materi Pesan Berantai oleh Panitia).


SMK Peristek Gelar Donor Darah

* Dalam Rangka Harlah ke-24

PANGKAH - SMK Peristek Pangkah, Sabtu (7/3) yang lalu, menggelar aksi donor darah sukarela. Kegiatan yang diselenggarakan di aula SMK Peristek itu merupakan salah satu rangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Lahir (harlah) ke-24 sekolah tersebut. Kegiatan diikuti ratusan siswa dari kelas X - XII. Sebelumnya, Kamis (26/2) lalu, SMK Peristek juga menggelar kegiatan yang sama. Dalam 2 kali gelaran donor darah suka rela itu, berhasil dikumpulkan sebanyak 61 kantong dari berbagai jenis golongan darah.

Menurut Guru dan pembina PMR SMK Peristek, Samsul Hadi, digelarnya kegiatan itu terutama untuk melatih kepedulian siswa kepada sesama. Di samping juga untuk memperingati harlah SMK Peristek ke-24.

''Kegiatan ini untuk menggugah rasa kemanusiaan siswa. Juga untuk melatih kepedulian terhadap manusia lain yang membutuhkan pertolongan,'' terangnya.

Selain donor darah, lanjut Samsul hadi, SMK Peristek juga menggelar sejumlah kegiatan lainnya. Diantaranya sunatan masal, pengajian akbar, pawai ta'aruf, jalan santai, dan sepeda santai. Keseluruhan kegiatan itu dilaksanakan sebagai rangkaian acara peringatan harlah SMK Peristek ke-24.

''Kegiatan ini selain diselenggarakan oleh SMK Peristek juga diselenggarakan oleh yayasan Peristek,'' imbuhnya.

Sementara itu, puluhan siswa yang mengikuti aksi donor darah sukarela juga harus menahan kecewa. Pasalnya, banyak diantara mereka yang dinyatakan belum memenuhi syarat untuk mendonorkan darahnya. Beberapa karena umur yang masih kurang dari 17 tahun, berat badan yang kurang, kadar Haemoglobin yang tergolong rendah, serta tekanan darah yang tidak memenuhi syarat. Sehingga petugas dari Unit Transfusi Darah (UTD) PMI cabang Kabupaten Tegal batal mengambil darah sejumlah siswa itu.

''Banyak juga siswa yang gagal diambil darahnya. Beberapa diantaranya bahkan ada yang ngotot untuk tetap diambil. Tapi karena tidak memenuhi syarat, jelas kami tolak,'' ungkap Agung, salah seorang petugas dari UTD PMI cabang Kabupaten Tegal.

Dari pengamatan Radar, siswa nampak antusias mengikuti kegiatan donor darah sukarela tersebut. Sejumlah siswa yang gagal diambil darahnya, nampak tetap berada di lokasi sembari memberi semangat rekan-rekannya yang berhasil mendonorkan darah mereka. (aan). (kutipan Radar Tegal).

98 Siswa Ikuti Pelatihan Kepemimpinan PMR

SEJUMLAH 98 siswa SMA/SMK/MA se-Kabupaten Tegal, mengikuti pelatihan kepemimpinan PMR tingkat Wira. Pelatihan dilangsungkan selama 2 hari (28-29 Februari 2009) yang dipusatkan di aula SMAN 3 Slawi.

Pada kesempatan pelatihan itu, siswa dibekali dengan sejumlah materi. Diantaranya manajemen PMR, Dinamika kelompok, Pelatihan Ayo Siaga Bencana, pelatihan donor darah, pendidikan remaja sebaya, dan pertolongan pertama.

Ketua panitia penyelenggara kegiatan, Mashuri, mengatakan, diadakannnya pelatihan kepemimpinan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tentang pengelolaan manajemen organisasi PMR. Sehingga nantinya usai pelatihan, diharapkan siswa mampu mengelola manajerial organisasi PMR di sekolah masing-masing.

‘’Tujuan utamanya untuk membekali peserta dengan ilmu dasar kepemimpinan. Jadi nantinya diharapkan mereka dapat menghidupkan kegiatan PMR di sekolah masing-masing,’’ terang Mashuri, yang juga anggota Korps Suka Rela (KSR) PMI cabang Kabupaten Tegal itu.

Ditambahkan Mashuri, sebagian besar kegiatan pelatihan dilaksanakan di dalam ruangan. Panitia dalam memberikan materi pelatihan mengacu pada kurikulum pelatihan tingklat Wira di PMI cabang Kabupaten Tegal. Sementara untuk penyaji materi, diambilkan dari tenaga pelatih PMI cabang Kabupaten Tegal.

‘’Kami lebih mengutamakan materi-materi di dalam ruangan. Hal ini karena keterbatasan waktu penyelenggaraan, sehingga materi agak lebih dipadatkan,’’ terangnya.

Pelatihan kepemimpinan PMR Wira se-Kabupaten Tegal ditutup dengan acara pembentukan pengurus Forum Remaja PMI (Forpis) cabang Kabupaten Tegal. Dalam kesempatan tersebut, pengurus forpis langsung dilantik dan dikukuhkan Ketua PMI cabang kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuadji.


WAJAH BARU, PENGURUS FORPIS PMI KAB. TEGAL

Peringati HUT Kodam, Brigif 4/DR Gelar Donor Darah

DALAM rangka memperingati HUT Kodam IV/Diponegoro ke -59, Brigade Infanteri (Brigif) 4/ Dewa Ratna Slawi, (24/2) yang lalu menggelar aksi sosial donor darah sukarela. Donor darah diikuti ratusan prajurit yang bermarkan di 3 batalyon infanteri (Yonif) dan prajurit yang bermarkas di Brigif 4/ Dewa Ratna.

Aksi sosial itu diikuti prajurit anggota Yonif 405/Surya Kusuma yang bermarkas di Cilacap, Yonif 406/Chandra Kusuma yang bermarkas di Purbalingga, Yonif 407/Padma Kusuma yang bermarkas di desa Ujungrusi Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.

Donor darah sukarela itu digelar di aula markas Brigif 4 Dewa Ratna. Dalam kesempatan tersebut, berhasil dikumpulkan sebanyak 124 kantong darah. Selanjutnya, kantong darah itu langsung diserahkan kepada Unit Transfusi darah Cabang (UTDC) PMI cabang Kabupaten tegal untuk kemudian disalurkan kepada warga yang membutuhkan.

Ketua PMI Cabang KIabupaten Tegal, dr H Bimo Bayu Adji mengungkapkan rasa terima kasih atas kerelaan prajurit dalam mendonorkan darah mereka untuk membantu sesama yang membutuhkan. Pihaknya berharap, kegiatan serupa dapat menjadi contoh bagi instansi lainnya.

BULAN DANA PMI Rp 314 JUTA

SLAWI - Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Tegal berhasil menghimpun dana sumbangan masyarakat melalui kegiatan Bulan Dana Tahun 2008, sebesar Rp 314.843.450. Jumlah Dana tersebut naik 1 % dari hasil Bulan Dana tahun sebelumnya yang berhasil meraih Rp 311.385.000.
Pada tahun 2008 Panitia Bulan Dana di Ketuai oleh Komandan Kodim 0712 Tegal, Letkol Inf. Edy Santoso. Sebagaimana tradisi di Kabupaten Tegal bahwa Ketua Umum Panitia Bulan Dana PMI dijabat oleh Muspida Kabupaten Tegal secara bergiliran.
Hal itu diungkapan Ketua PMI Cabang Kabupaten Tegal, dr H Bimo Bayuadji saat menggelar penutupan Bulan Dana tahun 2008 sekaligus Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) PMI Kabupaten Tegal tahun 2009, Kamis (12/2) yang lalu. Acara digelar di Aula SMK N 1 Slawi dan dihadiri segenap Pengurus Cabang, Muspida, PMI Ranting, para seksi usaha Panitia Bulan Dana, Pembina PMR, KSR, Staf Markas dan UTDC.
Dalam laporan tertulisnya yang disampaikan oleh Drs. Sartono MM, Wakil Ketua I PC PMI Kabupaten Tegal, bahwa pada awal tahun anggaran 2009 ini, Pemkab telah merencanakan 3 program bagi PMI Cabang. Ketiganya terdiri dari Pembangunan gedung Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) PMI dan Markas PMI Cabang Kabupaten Tegal, pengadaan peralatan pembuat trombosit untuk membantu penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD), serta pengadaan ambulans bekas untuk meningkatkan pelayanan PMI.
Bulan Dana PMI tahun 2008 ditutup secara resmi oleh Bupati Tegal, Agus Riyanto, S.Sos sekaligus membuka pelaksanaan Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) tahun 2009.
Disela-sela sambutannya, Bupati Tegal mengajak untuk saat ini kita harus mulai serius dalam menangani permasalah-permasalahan yang ada termasuk permasalahan yang ada di PMI.
" Pada jabatan Bupati periode yang ke 2 ini, saya akan berkonsentrasi menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang bersifat teknis, banyak masukan yang harus saya tindaklanjuti " ungkapnya.
Usai pelaksanaan Penutupan Bulan Dana PMI, kegiatan dilanjutkan dengan Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) tahun 2009.
Ada 2 hal yang dibahas dalam Mukercab tersebut :
1. Laporan Pelaksanaan Program Kerja PMI Cabang Kabupaten Tegal tahun 2008.
2. Rancangan Program Kerja PMI Cabang Kabupaten Tegal tahun 2009.
Acara Mukercab ditutup secara resmi pelaksanaannya oleh Ketua PMI Cabang Kabupaten Tegal, dr. Bimo Bayuadji.

STIKES Bhamada Gelar Diklatsar KSR

* Diikuti Oleh 32 Peserta

SLAWI - Dalam rangka penerimaan anggota, Korps Suka Rela (KSR) unit Stikes Bahamada menggelar kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) KSR. Pelatihan dilangsungkan selama 3 hari, antara 21 - 23 Feb lalu di kampus Stikes Bhamada di Slawi dan juga di lapangan Desa Lebaksiu kidul Kecamatan Lebaksiu. Sebanyak 32 peserta yang merupakan mahasiswa tingkat 1, terlibat dalam kegiatan tersebut.

Menurut Mahadir Mafkur, salah seorang panitia, kegiatan Diklatsar itu merupakan agenda rutin tahunan yang digelar KSR unit Stikes Bhamada dalam rangka penerimaan anggota baru. Selain itu,kegiatan tersebut juga memiliki tujuan utama yaitu menerapkan dasar-dasar pengertian KSR PMI unit Stikes Bhamada.

''Kegiatan seperti ini sudah menjadi agenda rutin sejak Stikes didirikan, bahkan sejak akper Bhamada berdiri sekitar tahun 1996,'' ujarnya.

Mahadir Mafkur menjelaskan, kegiatan Diklatsar KSR kali ini dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama, dilaksanakan selama 2 hari di kampus Stikes Bhamada Slawi dalam bentuk pemberian materi. Sejumlah materi yang diberikan kepada peserta, antara lain tentang Dinamika Kelompok, kepalangmerahan, dan dasar-dasar kepemimpinan. Setelah 2 malam mengikuti pelatihan dasar di kampus Stikes, peserta melanjutkan kegiatan di lapangan Desa Lebaksiu Kidul. Untuk menuju lokasi kegiatan, peserta menempuh perjalanan dengan berjalan kaki (long march).

''Selama 2 hari, peserta bermalam di STIKES. Kemudian peserta berjalan kaki menuju ke lapangan Desa Lebaksiu Kidul. Sebelum tiba di lokasi, peserta sempat bermalam di SMP N 1 Lebaksiu,'' terangnya.

Di lapangan desa Lebaksiu Kidul, peserta menjalani sejumlah kegiatan praktek. Diantaranya kegiatan out bond permainan dan praktek penanggulangan bencana massal. Digelarnya kegiatan out bond, menurut Mahadir, untuk melatih kekompakan tim. Sedang praktek penanggulangan bencana masal, menurutnya bertujuan untuk memberikan latihan dasar kepada peserta dalam penanggulangan bencana.

''Untuk penanggulangan bencana masal, kami menggunakan simulasi seolah-olah terjadi bencana tanah longsor. Dalam kegiatan itu, peserta dilatih mengevakuasi korban dan tindakan-tindakan lainnya yang dianggap perlu,'' ungkapnya.

Sunarto, staf humas PMI cabang Tegal mengungkapkan, selama ini PMI cabang juga menggelar kegiatan sejenis secara rutin. Termasuk pula di dalamnya, penyelenggaraan diklatsar bagi KSR unit PMI cabang Kabupaten Tegal.

''Kami mengadakan kegiatan pelatihan Diklatsar KSR secara rutin. Tujuannya untuk melatih sebanyak mungkin relawan KSR, terutama untuk penanggulangan bencana,'' ujarnya.

Kegiatan Diklatsar KSR unit Stikes Bhamada Slawi dibuka secara resmi pelaksanaannya oleh Pembina KSR unit Stikes Bhamada, Ariani Indriastuti. Kegiatan ditutup oleh Wakil Kepala III Bidang Kemahasiswaan, Tri Agustina H, SST.

PMI EVAKUASI KORBAN HANYUT


TEGAL PMI Cabang Kabupaten Tegal, Senin (19/1) lalu mengevakuasi korban hanyut dari TKP kejadian menuju rumah korban, di Desa Kademangaran Kecamatan dukuhturi. Nurdin (19) Remaja asal desa tersebut jasadnya ditemukan di sekitar perumahan Martoloyo Keluarahan Panggung Kecamatan Tegal Timur, tidak jauh dari Muara sungai ketiwon.

Kejadian berawal Minggu (18/1) korban bersama 2 temannya sedang memancing di sungai, brug abang Kecamatan Talang. Usai memancing korban bersama temannya mandi, tak diduga korban terseret arus sungai. Karena arus air cukup kuat korban tak dapat terselamatkan, sedang 2 rekannya selamat. Menurut keterangan, korban mulai hanyut pukul 11.00 WIB.

Mendengar kejadian tersebut, PMI Cabang Kabupaten Tegal dengan TIM KSR-nya yang dimpimpin Drs Budi Martono, bersama warga melakukan penyisiran. Hingga pukul 10 malam jasad korban belum ditemukan, akhirnya pencarian dihentikan.

Kemudian pencarian dilanjutkan kembali dengan melakukan penyisiran sungai ketiwon. Pada pukul 11.00 WIB jazad korban ditemukan mengambang di dekat Muara Sungai Ketiwon. Selanjutnya Jasad koran dibawa langsung kerumah orang tua korban dengan mobil PMI Cabang Kabupaten Tegal.

Siswa SMA N 2 Tegal, Gelar Outbond



* Tumbuhkan Kebersamaan

TEGAL - Demi meningkatkan motivasi belajar, sebanyak 38 siswa SMA N 2 Tegal, beberapa waktu lalu mengadakan kegiatan outbond. Meski kegiatan digelar di dalam lingkungan sekolah, namun siswa yang keseluruhan merupakan siswa kelas 3 IPS 3 itu nampak mengikuti kegiatan dengan antusias.
Sejumlah permainan kelompok dilakukan oleh ke-38 siswa tersebut. Permainan itu diantaranya dinamakan walk moon, danau beracun, jurang beracun, air mengalir, spider net, dan rudal scud. Dalam melaksanakan kegiatan itu, siswa didampingi game master outbond oleh sejumlah anggota Korps Suka Rela (KSR) PMI cabang Kabupaten Tegal.

Menurut guru wali kelas 3 IPS 3, Siti Hajar SPd, digelarnya kegiatan out bond itu bermula dari kekhawatirannya menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN)SMA/SMK. Sehingga dengan dilaksanakanya outbond itu, dirinya berharap dapat menumbuhkan motivasi dan semangat siswa dalam belajar dan mempersiapkan diri menjelang UAN.

''Outbond ini sengaja kami laksanakan untuk mendidik mental siswa dan mengembangkan jiwa kebersamaan diantara siswa. Sehingga, para siswa dapat termotivasi untuk mencapai angka kelulusan 100 persen,'' terangnya.
Selain untuk, lanjut Siti Hajar, memotivasi siswa, kegiatan outbond itu juga dilaksanakan secara khusus untuk menumbuhkan jiwa kebersamaan diantara siswa. Sehingga, nantinya diharapkan siswa dapat menjalin kekompakan dalam segi penguasaan materi pelajaran.
''Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menghilangkan sifat individual. serta sebaliknya, untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama diantara siswa,'' ungkapnya.
Secara terpisah, salah sorang staf PMI Cabang Kabupaten Tegal, Mahmudin mengungkapkan bahwa kegiatan sejenis juuga pernah dilaksanakan sebelumnya. Saat itu, kegiatan out bond dilaksanakan bagi siswa yang tergabung sebagai pengurus OSIS di SMAN 2 Tegal.
''Kami sebelumnya juga pernah mendampingi kegiatan outbond di SMA 2 ini. Tapi waktu itu pesertanya adalah pengurus OSIS. Mungkin karena dinilai berhasil, maka kami diminta melatih outbond lagi di sini,'' terangnya.
Ditambahkan oleh Mahmudin, pihaknya juga merasa kagum atas perhatian guru terhadap perkembangan siswanya. Menurutnya, hal itu patut menjadi contoh bagi guru-guru di sekolah yang lain.
''Terus terang kami salut, karena masih ada wali kelas yang memikirkan keadaan siswanya,'' ujarnya.
Kegiatan outbond diawali dengan pemanasan serta diakhiri dengan refleksi seluruh kegiatan yang sudah dijalani. Termasuk pula di dalamnya, diskusi anatar game master dengan peserta. Kegiatan itu dilaksanakan sejak pukul 08.00 WIB dan berakhir hingga pukul 16.00 WIB.